23 Mei, 2008
Launching HS Anak Shaleh
Bapak-bapak juga tidak ketinggalan mengikuti launching demi masa depan putra-putrinya.
Para peserta launching sedang mengikuti acara pembukaan. Acara ini dipandu oleh Ibu Suti.
Ibu Tuty Rahayu (Nisa) sedang mempresentasikan HS Anak Shaleh di hadapan orang tua dan wali calon siswa-siswi Foto suasana launching HS Anak Shaleh yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juni 2008.
02 Mei, 2008
Asap Rokok dan Kesehatan Anak
Sebuah riset menunjukkan merokok tidak hanya buruk buat perokok tetapi juga buat lingkungan. Terutama pada anak-anak perokok yang secara tidak langsung juga menghirup asap rokok orang tuanya.
Riset sebelumnya memang telah menunjukkan adanya risiko kecil bagi perokok dan lingkungannya. Namun, riset kali ini lain, "salah satu dan beberapa prospek riset ini memberi informasi tentang munculnya berbagai penyakit secara kolektif," kata periset Dr Paolo Vineis, profesor epidemi lingkungan di Imperial College
Riset melibatkan responden dalam jumlah besar. Lebih dari 123 ribu di 10 negara Eropa. Mereka bukan perokok, tetapi hidup di lingkungan perokok. Sebut saja mereka sebagai perokok pasif. Riset dilakukan selama tujuh tahun. Selama tujuh tahun riset itu, 97 orang didiagnosa mengidap kanker paru-paru, 20 orang didiagnosa menderita kanker berhubungan dengan sistem pernapasan, dan 14 orang lainnya dinyatakan meninggal karena menderita gangguan paru-paru kronis atau disebut sebagai emphysema.
Munculnya risiko terkena kanker paru-paru sangat kentara pada anak-anak yang orang tuanya merokok. Dr Paolo Vineis mengatakan dari mereka yang tidak merokok tetapi sering berada di lingkungan penuh asap rokok memang menunjukkan tingkat risiko yang lebih kecil terkena kanker paru-paru.
Riset juga menemukan kesimpulan bahwa risiko terkena berbagai penyakit berhubungan dengan paru-paru. Anak-anak yang hidup di lingkungan perokok pasif tetap mempunyai risiko sebesar 30% lebih mengidap berbagai penyakit sehubungan dengan paru-paru. Namun, diperkirakan secara konsisten risiko ditemukan pada perokok lebih besar daripada yang bukan perokok.
Temuan riset ini menguatkan kesimpulan yang terdahulu bahwa perokok pasif diketahui dapat mempengaruhi anak-anak. The Environmental Protection Agency (EPA), organisasi lingkungan di Amerika Serikat, memperkirakan orang yang hidup di lingkungan perokok, 15 ribu sampai 30 ribu, kemungkinan memberi pengaruh infeksi pada anak-anak. EPA juga menyimpulkan setiap tahun lebih dari satu juta anak-anak terkena serangan asma. Perokok pasif dapat mengakibatkan fatal pada anak-anak. Di AS, diperkirakan 1.900 sampai dengan 2.700 kasus menimbulkan sindrom kematian setiap tahunnya.
"Umumnya beberapa negara sudah memperkenalkan undang-undang tentang akibat yang ditimbulkan pada perokok pasif," kata Dr Paolo Vineis. Seperti misalnya negara Italia. Negara ini telah melarang merokok di tempat umum, termasuk bar dan restoran.
Dr Norman Edelman, konsultan sain untuk American Lung Association, juga menyarankan, "jika anda harus merokok, jangan merokok di ruangan tertutup, apalagi jika dalam ruangan tersebut ada orang lain," katanya. Satu hal penting yang ditemukan dalam riset baru ini adalah efek panas yang mempengaruhi perokok pasif ternyata lebih besar daripada perokok yang sebenarnya.
Sumber : http://www.keluargasehat.com/pola-lainisi.php?news_id=8
Langganan:
Postingan (Atom)